TIMES TIDORE, JAKARTA – Juara dunia MotoGP tujuh kali, Marc Marquez, meredam ekspektasi publik jelang musim berikutnya. Pebalap Ducati Lenovo itu menilai performa dominannya sepanjang MotoGP 2025 nyaris mustahil diulang, terutama dengan format akhir pekan balap yang kini semakin kompetitif.
Marquez datang ke musim 2025 dengan status favorit kuat juara dunia setelah bergabung dengan tim pabrikan Ducati. Kepindahannya menyusul penampilan impresif bersama Gresini Ducati GP23, yang langsung mengantarnya kembali ke jalur kemenangan.
Namun, dominasi Marquez ternyata melampaui perkiraan banyak pihak. Pebalap berusia 32 tahun itu mengoleksi 11 kemenangan grand prix dan 14 kemenangan sprint race, sebelum mengunci gelar juara dunia kelas premier ketujuh dalam kariernya. Ia bahkan sempat mencatatkan tujuh akhir pekan sempurna secara beruntun—mengoleksi 37 poin penuh—dari seri Aragon hingga Hungaria.
“Target saya memang berjuang memperebutkan gelar juara dunia, tapi saya tidak pernah membayangkan musim sebaik ini,” ujar Marquez kepada El Periódico, Selasa (23/12/2025).
“Saya berharap bisa bersaing, tapi bukan dengan cara seperti ini—mengunci gelar saat masih tersisa lima balapan.”
Marquez mengakui format MotoGP saat ini membuat konsistensi sempurna menjadi semakin sulit.
“Saat ini, saya pikir hampir mustahil mengulanginya. Dengan adanya sprint race dan balapan utama, poin yang diperebutkan setiap akhir pekan sangat besar. Tidak mudah untuk selalu sempurna,” ujarnya.
“Kami menjalani musim yang sangat solid, meski tetap ada beberapa kesalahan. Tapi kami memenangkan banyak balapan.”
Sayangnya, langkah Marquez di akhir musim terhenti lebih cepat. Ia harus absen pada empat seri terakhir akibat cedera bahu yang cukup serius, setelah terlibat insiden dengan Marco Bezzecchi di Grand Prix Indonesia.
Terkait proses pemulihan, Marquez menyebut kondisinya terus membaik meski membutuhkan kesabaran.
“Secara fisik, kondisinya terus meningkat, dan itu yang paling penting,” katanya. “Setelah empat hingga lima pekan imobilisasi, kekuatan lengan tentu menurun. Sekarang kami memantaunya secara berkala setiap dua pekan untuk memastikan semuanya berjalan baik.”
Menurut Marquez, proses penyembuhan tulang dan ligamen harus berjalan sempurna sebelum masuk ke tahap rehabilitasi yang lebih intensif.
“Untuk saat ini, saya masih menghabiskan banyak waktu untuk terapi—fisioterapi, ruang hiperbarik, apa pun yang bisa membantu pemulihan. Semua itu menjadi tambahan yang sangat berarti.”
Dengan kondisi yang masih dalam pemulihan, Marquez pun memilih realistis. Meski tetap menjadi salah satu kandidat terkuat di MotoGP, ia menegaskan bahwa mengulang musim sempurna seperti 2025 bukanlah target yang mudah dicapai. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Marc Marquez: Kesuksesan Musim 2025 Sulit Terulang
| Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |