TIMES TIDORE, CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur (Pemkab Cianjur) kini tengah berfokus mempercantik kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang dengan mendirikan pusat kuliner dan buah tangan di zona terluar.

Langkah strategis ini diambil demi memberikan kenyamanan ekstra bagi para pelancong khususnya penumpang KA Jaka Lalana sekaligus memutar roda ekonomi warga di Kecamatan Campaka dan sekitarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Cianjur, Ayi Reza Addairobi, menjelaskan bahwa fasilitas tersebut sebenarnya sudah rampung sejak beberapa tahun lalu di area parkir utama, namun pengoperasiannya sempat tertunda karena penyesuaian aturan pajak dan retribusi daerah.

"Baru beberapa hari yang lalu kami menerima regulasi terbaru, sehingga sekarang ruko-ruko tersebut sudah siap untuk disewakan kepada masyarakat," ujar Ayi dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (18/12/2025).

Selama ini, lebih lanjut kendala utama pemanfaatan lokasi tersebut adalah belum adanya standar nilai sewa yang ditetapkan pemerintah daerah.

Dengan tuntasnya payung hukum ini, pusat oleh-oleh tersebut diproyeksikan menjadi pendukung utama rencana besar pemerintah pusat yang akan segera mengoperasikan kereta api wisata Jaka Lalana.

Lebih lanjut Ayi menambahkan bahwa keberadaan pusat niaga ini bertujuan agar wisatawan tidak kesulitan mencari kenang-kenangan setelah mengeksplorasi situs yang disebut-sebut sebagai salah satu yang tertua di dunia.

Selain fokus pada produk lokal lanjutnya, pemerintah daerah juga sedang menata sistem transportasi dari Stasiun Lampegan menuju Situs Gunung Padang.

Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menetapkan standar tarif angkutan umum dan ojek agar para wisatawan tidak merasa terbebani dengan biaya perjalanan yang tidak pasti.

Integrasi antara moda transportasi massal dan fasilitas pendukung ini diharapkan dapat menghidupkan paket wisata di sekitar situs, termasuk akses menuju Curug Cikondang.

Menurut pandangan Ayi, bahwa kesiapan daerah dalam menyambut pemugaran situs dan hadirnya kereta wisata harus dibarengi dengan pelayanan sarana prasarana yang lebih mumpuni.

"Kami menyambut baik penelitian dari pemerintah pusat dengan cara menyiapkan penataan ekonomi masyarakat melalui pusat kuliner dan transportasi khusus," imbuhnya optimis mengenai masa depan pariwisata di Cianjur. (*)