TIMES TIDORE, JAKARTA – Indonesia perkuat kerja sama ekonomi bilateral dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui inisiatif strategis Two Countries Twin Parks (TCTP).
Program ini merupakan salah satu hasil kunjungan resmi Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia, yang diwujudkan melalui penandatanganan empat nota kesepahaman dan delapan butir kesepakatan strategis. Upaya ini menegaskan komitmen kedua negara dalam membangun kemitraan ekonomi jangka panjang yang saling menguntungkan.
Dalam pelaksanaannya, Indonesia akan fokus pada pengembangan tiga kawasan industri yang terintegrasi dengan wilayah mitra di Tiongkok. Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah akan dikembangkan dengan mengadopsi model kawasan industri modern seperti Shenzhen. Sementara itu, kawasan di Bintan, Kepulauan Riau, akan berkolaborasi dengan kawasan industri di Provinsi Fujian.
Harapannya, langkah ini dapat meningkatkan sinergi rantai pasok antara kedua negara. "Proyek Two Countries Twin Parks yang kami siapkan terletak di Batang dengan luas sekitar 500 hektare dan diharapkan dapat menjadi Shenzhen-nya Indonesia," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pernyataan resminya, dikutip pada Rabu (28/5/2025).
Pengembangan kawasan industri ini juga diarahkan untuk mendatangkan investasi bernilai tinggi sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
Sebagai bagian dari strategi nasional, Indonesia berkomitmen untuk memastikan proyek TCTP berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan memperkuat konektivitas rantai pasok dan memperluas peluang kerja melalui investasi industri, proyek ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Indonesia Perkuat Kerja Sama Ekonomi dengan Tiongkok Melalui Proyek Two Countries Twin Parks
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |